Blogger Tricks

Wednesday, June 17, 2015

>>>WARNA-WARNI TUHAN - 2

Warna-warni Tuhan - 1
     Pertanyaan sederhananya adalah, apakah sebelum agama-agama itu lahir kita dapat berkeyakinan bahwa Tuhan belum ada? Apakah keyakinan animisme dan dinamisme nenek moyang dahulu bukanlah gambaran tentang keberadaan Tuhan dalam perspektif komunitas mereka? Apakah Tuhan membutuhkan agama untuk melegalisir status ke-Tuhanannya? Atau, apakah Tuhan butuh stempel penguasa untuk mengakui kemahakuasaan-Nya? Bukankah semua itu terlalu mengada-ada?

     Terminologi warna-warni Tuhan mungkin bisa digunakan, paling tidak untuk memahami bahwa selera dan standar agar sesuatu layak diakui sebagai Tuhan ternyata berbeda-beda di setiap agama dan kebudayaan. Namun, satu hal yang pasti bahwa Tuhan hampir pasti selalu lebih hebat dan lebih berkuasa dibanding manusia-manusia super di setiap tempat dan jaman.
img01. Kerlip warna-warni
     Musa dituntut oleh kaumnya untuk membuktikan bahwa Tuhan Musa lebih hebat dibanding Fir'aun, Ibrahim membuktikan jika Tuhannya mampu mendinginkan api, Yesus bahkan mampu menghidupkan orang mati, dan hingga kini masih jadi misteri apakah beliau juga dengan mudah dapat ditaklukkan dan dibunuh melihat berbagai kesaktian beliau yang nampak tak masuk akal itu.

     Di antara kehebatan Ibrahim, Musa dan Yesus, hanya Yesuslah yang memperoleh legitimasi untuk memperoleh predikat Tuhan. Apakah berlebihan sebuah kaum menempatkan idola mereka sebagai Tuhan? Jelas tidak..!! Ya, sebab setiap kebudayaan memiliki kriteria sendiri tentang Tuhan.

     Jelas masuk akal jika Yesus bahkan didaulat sebagai anak Tuhan, sebab dalam al-Kitab cukup banyak ucapan Yesus yang menyebut Allah sebagai bapak beliau. Lagi pula, Yesus terlahir dari seorang ibu yang masih perawan. Logika sederhana ini saja sudah bisa membuktikan bahwa Yesus jelas-jelas adalah anak Tuhan. Dan, jika saja Adam memiliki umat sefanatik umat Yesus, tentu Adam akan didaulat pula sebagai Tuhan bagi kaumnya. Sampai saat ini, belum ada informasi akurat tentang siapa bapak dan ibu Adam.

     Tentang Muhammad, jika saja beliau tidak tegas sejak awal bahwa beliau hanyalah seorang rasul pembawa pesan Allah, tentu saat ini beliau pun akan didaulat sebagai Tuhan bangsa Arab. Meskipun kesaktian beliau masih jauh dibanding Ibrahim, Musa dan Yesus, sebuah bangsa tentu akan lebih bangga jika bisa memiliki Tuhan dari kalangan mereka sendiri.
img02. Para pemuja Tuhan
     Umat Hindu, Budha, Kong Hu Cu, Kejawen, Sunda Wiwitan, To Lotang dan berbagai agama serta bermacam aliran kepercayaan dari beragam kebudayaan, masing-masing memiliki tuhan-tuhan mereka sendiri. Bahkan manusia moderen beraliran Atheis sekalipun pasti memiliki tuhan bagi diri dan kelompok mereka pula. Tuhan memang penuh warna-warni, dan bagi kaum Atheis, tentu tuhan mereka bening dan transparan sehingga malah dianggap tak ada.

     Dalam dunia sepakbola setiap warna akan identik dan menjadi pujaan para fans fanatiknya. Namun, rivalitas warna-warni tim sepakbola mampu menjadi hiburan berkualitas bagi jutaan penduduk dunia. Berbeda halnya dengan warna-warni Tuhan, keindahan dan kesakralan ritual keagamaan kini dengan mudah dirusak oleh nafsu kuasa dan harta sekelompok manusia, yang justru mengaku sebagai pendukung fanatik tuhan-tuhan pengasih dan penyayang mereka. Walaupun akan terdengar aneh, mungkin hanya di negeri Bhinneka Tunggal Ika, tuhan-tuhan itu bisa akur dan "main gaple" bersama.


No comments:

Post a Comment