Blogger Tricks

Monday, May 30, 2016

>>>KHILAF ah

     Ideologi kadaluarsa kini makin menjadi trend. Di bawah slogan kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat, faham-faham bernuansa fasis menyebar di kalangan kampus dan kaum intelektual muda. Mereka lupa sejarah NKRI yang dibangun atas landasan keragaman.
     Faham-faham intoleran dan fasis pengusung konsep Khilafah tak menyadari bahwa nusantara identik dengan keragaman. Setiap kelompok saling menghargai keberadaan masing-masing. Tak ada klaim sepihak untuk kebenaran universal. Intoleransi bukanlah ciri masyarakat nusantara. 
img.  KHILAF aah...!!
     Kewaspadaan terhadap gerakan dan aksi intoleran perlu segera diwujudkan dalam sikap keseharian kita. Tentu saja patut diperhatikan bahwa sikap intoleran tak sepatutnya kita lawan dalam bentuk aksi intoleran serupa. 
     Seperti halnya perlakuan pada korban penyalahgunaan narkoba, saudara-saudara kita yang terlanjur disusupi faham anti Pancasila perlu direhabilitasi/diberi pencerahan dan diperlakukan sebagai korban propaganda faham sesat. Mereka bukan musuh dan tak pantas diperlakukan sebagai musuh, semisal aksi-aksi pengusiran maupun tindakan kekerasan lain. Kita harus bisa memilah antara penghasut dan korban hasutan. Tak sedikit di antara mereka hanya ikut-ikutan ataupun terpaksa menerima faham sempit dan intoleran yang diajarkan kepada mereka. 
     Harus ada mekanisme dialog formal untuk menyentuh langsung individu yang tercemar faham-faham sesat dan berbahaya tadi. Negara seharusnya memiliki kemampuan paksa untuk menghadirkan penasehat keagamaan dalam forum-forum kegiatan komunitas radikal agar audiens mampu melihat sisi lain dari faham dan doktrin yang diajarkan kepada mereka. 
     Berkaca pada sejarah, faham sempit, radikal dan ekslusif sangat mudah ditunggangi kekuatan asing yang berniat menghancurkan NKRI. DI/TII hingga PKI merupakan contoh faham sempit, radikal dan ekslusif tersebut. Ekstrim Kanan dan Ekstrim Kiri adalah istilah yang dibangun untuk menegaskan jarak antara kedua kelompok ekslusif ini. Keduanya memberi kontribusi buruk bagi NKRI. Sebab ekslusifitas akan meniadakan dialog. Kebenaran hanya menjadi monopoli masing-masing pihak. 
     Kultur masyarakat nusantara diwarnai oleh kesenangan menerima hadiah, pemberian dan barang gratisan. Sayang, salah satu yang gratis itu adalah kebodohan. Kebodohan itu gratis dimanapun. Termasuk di dalamnya adalah faham pengusung konsep Khilafah. Mereka Tuna Sejarah. Mungkin kita hanya mampu berkata pada mereka, "Kamu KHILAF, ah...!!" 
*****

No comments:

Post a Comment