Blogger Tricks

Wednesday, June 24, 2015

>>>KPK (Komisi Pencegahan Korupsi) - 2

 KPK (Komisi Pencegahan Korupsi) - 1
     Korupsi sudah membudaya di negeri ini. Jejak feodalisme masa lalu menjadi pintu masuk utama budaya korupsi. Perangkat negara yang harusnya melayani rakyat malah sebaliknya minta dilayani, disuap dan disanjung oleh rakyat. Upeti dan bingkisan terima kasih adalah pemanis perilaku korup. Sadar atau tidak, budaya korup memang telah mendarah daging dalam masyarakat itu sendiri.

     Oleh karena korupsi sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat, maka cara terbaik untuk melawannya adalah juga melalui gerakan kebudayaan. Seni dan sastra adalah elemen penting kebudayaan. Melalui kedua medium tersebut kita berharap akan mampu membangun ketahanan budaya guna menangkal perilaku korupsi.
img.  Maskot Seni Lawan Korupsi
     Gerakan seni melawan korupsi sudah mulai digalang oleh rakyat dan masyarakat sipil. Pemerintah seharusnya menyambut inisatif tersebut dengan memberi dukungan penuh. Bukan hanya sebatas kata-kata, melainkan juga dengan dorongan semangat, bantuan finansial, kemudahan prosedur, fasilitasi event hingga koordinasi birokrasi. Pentas seni dan budaya skala kecil, karnaval, konser musik anti korupsi maupun ceramah serta seminar tentang dampak buruk korupsi harus dilakukan secara rutin, berkelanjutan dan masif. Perilaku anti korupsi perlu secara gencar dikampanyekan di mana saja, hingga suatu saat ia mengkristal dan akhirnya menjadi gaya hidup, menggantikan gaya hidup yang korup sebelumnya.

     Ketika usaha KPK dalam membongkar kasus dan menindak para pelaku korupsi membentur tembok besar, tak ada salahnya kita mengubah strategi dan mengambil jalan memutar. Toh, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.  Mungkin gaungnya akan jauh lebih kecil, tapi dampak yang ditimbulkan mungkin saja mampu membuat para koruptor menjadi lesu darah, tak lagi bersemangat untuk berkorupsi ria. Saat usaha menyerang sebuah tim sepakbola selalu gagal, tak ada salahnya mengendorkan tekanan dan bersantai sejenak di garis pertahanan sendiri. Sebab menunda bukan berarti berhenti. Rakyat Indonesia kini menolak untuk dibodohi lagi. Rakyat tak akan menyerah. Hanya ada satu kata untuk para koruptor, LAWAN..!!


No comments:

Post a Comment