Blogger Tricks

Wednesday, March 16, 2016

>>>UANG dan WAKTU

     Sering kita dengar pepatah bahwa waktu adalah uang. Time is money. Pepatah ini menekankan pentingnya menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Membuang waktu percuma adalah tindakan sia-sia. Namun jika kita amati lebih jauh, hubungan timbal balik antara uang dan waktu ini cukup aneh.
 
     Dengan menggunakan logika asosiasi dalam matematika, akan muncul pertanyaan apakah bisa dikatakan bahwa jika waktu adalah uang maka sebaliknya uang juga adalah waktu. Jika A=B maka B=A. Artinya, di balik orang kaya ada pula orang "kaya". Seseorang yang sering kita sebut pengangguran sangat identik dengan kemiskinan. Orang kaya itu selalu sibuk dengan urusan bisnis dan segala tetek bengek pekerjaan. Padahal dengan menggunakan logika terbalik bahwa uang itu juga bisa berbentuk waktu (luang), maka di titik ini seorang pengangguran sesungguhnya lebih kaya dari si sibuk tadi. Ia memiliki lebih banyak waktu. 
img.  Uang dan Waktu
     Waktu luang dan kesehatan adalah harta termahal. Untuk keduanya kita rela bekerja dan berjuang sepanjang hari mengumpulkan uang dan kemudian menyimpannya dalam bentuk tabungan. Kita menukar waktu kita dengan uang. Setelah mendapatkan uang kita akan berbelanja, plesiran dan merawat kesehatan diri. Belanja itu sendiri sesungguhnya adalah proses membeli waktu orang lain yang telah meluangkan waktu untuk memproduksi berbagai barang di pasar dan toko-toko. Uang dan waktu merupakan siklus rutin manusia moderen. 
     Agar lebih mudah melihatnya kita akan coba mengamati hubungan uang dan waktu dalam lingkup industri jasa. Profesi dokter, arsitek dan psikolog mendapatkan imbalan berupa uang atas waktu mereka. Waktu untuk mempelajari keahlian setiap profesi ditambah waktu untuk melayani klien dan pasien. Hal ini tentu berbeda dengan pedagang, profesi ini menerima uang lebih didominasi oleh akumulasi waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah barang atau obyek dagangan.  
     Pada hakekatnya waktu itu lebih ril dan nyata daripada uang. Sang waktu selalu bersentuhan langsung dengan hidup manusia. Ketika terjebak macet, kehilangan waktu pasti langsung terasa. Di lain pihak, uang itu sesungguhnya imajiner. Ia hanya mewakili nilai sebuah materi dan juga waktu. Uang sekedar katalisator ekonomi moderen. Uang tak benar-benar ada, tapi manusia moderen sepakat untuk menganggapnya ada. Bukan hanya sekedar ada, manusia moderen bahkan menganggap uang sebagai kekuatan maha dahsyat. Kekuatan yang terkadang dinilai mampu menyaingi Tuhan. 
     Uang telah bertransformasi dari sesuatu yang tak ada menjadi sebuah kekuatan maha dahsyat. From zero to hero. Namun aneh, manusia moderen yang cerdas mudah lupa bahwa sesungguhnya waktu itu lebih nyata dari uang. Waktu adalah esensi kehidupan. Tak percaya? Silakan memilih, tak punya waktu atau tak memiliki uang? 
     Uang di rekening akan beku jika tak ada waktu untuk mencairkannya. Uang tunai di tangan tak memiliki manfaat saat waktu untuk membelanjakannya tak dimiliki. Sebaliknya, meskipun tak memiliki uang seseorang masih sanggup memanfaatkan waktu luang untuk berbagai hal yang disukai. Waktu selalu lebih nyata daripada uang.
*****

No comments:

Post a Comment