Pencitraan yang
berlebihan bukanlah sebuah polesan pada permukaan intan. Ia adalah bintang
dengan cahaya dari seekor kunang-kunang, gemerlap namun tak berdaya. Jika
seseorang menjual kucing dalam karung maka dengan Pencitraan tadi anda akan
mendapatkan sebuah Karung Terigu berisi Kulit Kacang. Terkejut dan tertipu,
karena hasilnya hanyalah kekosongan dan kehampaan.
Sesosok intan begitu
berharga meski belum sebuah sentuhanpun yang memolesnya. Ia hanya menunggu
untuk ditemukan dan kemudian diserahkan kepada tangan-tangan yang tepat agar memolesnya
untukmu. Kebenaran sejati takkan pernah ternoda, cahayanya segera nampak
setelah silau cahaya lampu berbungkus pencitraan bergeser dari pandanganmu.
Pencitraan hanya
akan bermakna bagi pribadi-pribadi unggul sebagaimana polesan pada sebutir
intan. Sebab memoles kepribadian yang tercela ibarat menggosok arang, bukan
hanya hampa cahaya namun juga mengotori tangan-tangan para penjamahnya. Sosok
berlian dan permata-permata di tanah air begitu banyaknya dan waktu jualah
nanti yang akan mempertemukannya dengan tangan-tangan terampil agar cahayanya dapat
dinikmati oleh segenap Bangsa dan Tanah air tercinta Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
No comments:
Post a Comment