False flag dikenal dalam sejarah pertempuran laut dunia. Bendera lawan digunakan untuk mengecoh musuh. Lawan tak akan waspada saat didekati, dan setelah terlambat mereka sudah tak mampu lagi merespon serangan tiba-tiba.
img. Bendera Bajak Laut |
Hidden false flag merupakan ungkapan untuk menggambarkan fenomena dimana sebuah negara secara sistematis digiring agar terjebak menjadi musuh bersama. Taktiknya seperti menaikkan bendera bajak laut pada kapal netral yang akan dijadikan target. Kapal berbendera bajak laut akan segera menjadi musuh bersama. Tak seorangpun sadar bahwa kapal tadi awalnya hanyalah kapal dagang biasa yang kemudian dipasangi bendera bajak laut. Setiap kapal yang bertemu dengannya akan segera menyiapkan serangan terhebat.
Para pemimpin negeri hendaknya waspada terhadap fenomena Hidden False Flag ini. Berbagai peperangan di negeri di Timur Tengah, seperti Irak, Libya dan Suriah mendekati kriteria tersebut. Musuh internasional yang bernama "Teroris" berfungsi sebagai false flag untuk menjadi target senjata-senjata agresor kemanusiaan. Mereka berlindung dibalik legitimasi PBB untuk menyerang negara yang dituduh sebagai sarang teroris. Ketika alasan penyerangan ternyata tak terbukti, segalanya telah menjadi debu, sudah terlambat untuk mencegah kerusakan alam dan korban manusia-manusia tak berdosa.
Promotor perang tak akan pernah berhenti mencari panggung pertunjukan baru. Pertunjukan mewah kembang api raksasa, debu mesiu, gemerlap roket, raung pesawat, bising peluru dan diakhiri dengan kehancuran kota dan terbangnya jiwa-jiwa manusia, menjadi suguhan favorit para agen peperangan. Di balik itu semua, pemasukan finansial mengarah kepada kelompok produsen senjata tertentu. Sekelompok orang memperkaya diri dengan membunuh jutaan manusia sambil merusak alam di saat bersamaan.
Hidden False Flag membuat kita secara tak sadar menghancurkan sesuatu tanpa alasan akurat. Reality Show sungguh sulit diterka. Sangat sulit membedakan real flag dan false flag, apalagi jika berhadapan dengan Hidden False Flag..!!
*****
No comments:
Post a Comment