Mencintai tanah air Indonesia sepatutnya kita lakukan dengan adil dan merata tanpa diskriminasi. Diskriminasi? Ya, tanpa sadar kita sering lebih cinta pada tanah Indonesia, lupa pada airnya. Kita diskriminatif pada air Indonesia. Berpuluh tahun laut kita tak terjaga, berpuluh tahun para nelayan harus berjuang sendiri, puluhan tahun angkutan laut dianaktirikan. Padahal leluhur kita sering mengingatkan, Jalesveva Jayamahe. Di laut kita jaya.
img. Menyanjung air |
Bersyukur bahwa kesadaran akan betapa penting dan berharganya laut bagi kejayaan negeri kini mulai tumbuh. Program pemerintah untuk mendorong terwujudnya NKRI sebagai poros maritim dunia adalah hal yang sangat tepat dan perlu mendapat dukungan penuh seluruh rakyat, terutama dalam hal konsistensi. Tentu akan banyak kepentingan yang terganggu oleh kiblat pembangunan yang berubah ini.
Bisnis senilai 300 T berputar di wilayah laut NKRI. Potensi yang sangat besar jika saja dapat dioptimalkan dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat. Ada apa dengan para pejabat dan pemangku kepentingan yang selama ini dipimpin oleh para pria? Mengapa nelayan kita tak tersentuh oleh jumlah uang sebesar itu? Apakah mungkin jumlah sebesar itu dijarah para maling? Di mana wibawa dan kedaulatan kita sebagai bangsa selama ini?
Seorang menteri wanita, Susi Pudjiastuti, di luar perkiraan banyak pihak justru mampu mengangkat kewibawaan bangsa di dunia internasional. Sikap tegas terhadap tindak Ilegal Fishing membuat ciut nyali kapal-kapal asing yang selama ini menjarah kekayaan laut nusantara. Hasilnya, nelayan nusantara sedikit banyak telah merasakan peningkatan jumlah tangkapan ikan beberapa bulan terakhir.
Sementara di darat, kita juga tak boleh lengah merawat sungai-sungai dan danau. Pabrik serta segala jenis industri tak boleh mengotori sungai. Limbah industri perlu diawasi ketat agar kemurnian air sungai dapat tetap terjaga. Sungai adalah sumber kehidupan. Sungai bukanlah tempat sampah dan penampungan limbah. Kebersihan sungai serta danau adalah indikator seberapa tinggi kita menyanjung air kehidupan.
Air dalam berbagai bentuk merupakan penunjang/penopang kehidupan. Air harus kita sanjung setinggi-tingginya. Sungai, danau dan lautan dalam wilayah NKRI perlu kita jaga sebagaimana kita menjaga tanah dan daratan Indonesia. Indonesia bukan hanya tanah. Indonesia adalah dwitunggal tanah dan air. Memuliakan tanahnya, menyanjung airnya. Dengan begitu, niscaya Bumi Pertiwi tak akan segan untuk merawat dan memakmurkan kita semua, seluruh rakyat Indonesia.
*****
No comments:
Post a Comment