Ideologi adalah jiwa sebuah bangsa, membangun jiwa sebuah bangsa artinya menegakkan ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi merupakan dasar segala pikiran serta tindakan untuk membentuk dan merumuskan cita-cita bangsa. Ia menjadi sumber dari segala sumber hukum.
Ideologi bagi negara bagai agama untuk umat. Keduanya hanya berbeda format. Bedanya, ideologi tak butuh ritual dan persembahan, cukup dengan komitmen dan konsistensi saja. Ideologi harus bisa tumbuh dan berkembang secara alami. Untuk itu ia perlu difahami dan diamalkan dengan baik.
Pancasila sebagai ideologi NKRI perlu digali dan difahami kembali. Pancasila bukanlah sekedar teks atau mantra belaka. Nilai dalam kelima silanya merupakan hasil olah pikir dan rumusan filosofis para pendiri negeri. Generasi yang berjarak puluhan tahun sejak kelahiran Pancasila perlu merenungi kembali hakikat nilai-nilai dalam kelima sila tersebut. Sebab sejarah tak selalu bersih dari kotoran kepentingan penguasa.
Generasi yang gagal memahami dengan baik hakikat ideologi bangsanya sendiri sungguh telah masuk ke dalam golongan orang-orang miskin. Mungkin mereka berkelimpahan harta, namun sebagai generasi penerus bangsa, tak ada yang lebih mengkhawatirkan daripada kemiskinan ideologi. Generasi yang miskin ideologi tak akan pernah berdaulat secara nyata. Mereka hanya akan menjadi boneka asing di negeri sendiri. Mereka sanggup memerah bangsanya sendiri. Mereka sanggup tertawa di atas penderitaan rakyatnya sendiri.
Bhinneka Tunggal Ika serta jiwa gotong royong adalah nilai utama Pancasila. Jika saat ini perbedaan masih menjadi ancaman dan sikap individualistis masih mudah ditemui, bisa dipastikan kemiskinan itu masih menyebar rata dalam masyarakat. Bukan hanya miskin harta, tapi juga miskin jiwa. Kemiskinan ideologi tak lagi bisa diukur dengan angka, melainkan dengan rasa. Itulah kemiskinan yang hakiki.
Kemiskinan ideologi hanya bisa diatasi melalui pendidikan. Pendidikan juga merupakan kunci kesejahteraan. Porsi anggaran yang cukup ideal pada sektor pendidikan (20%) memberi harapan tinggi terciptanya generasi pelanjut berkualitas.
Tingkat pendidikan merupakan indikator kesejahteraan sebuah negara. Dengan pendidikan kita sekaligus mampu mengatasi dua hal, yaitu kemiskinan harta dan kemiskinan ideologi. Negeri kita sangat bergantung pada kualitas guru dan sistem pendidikan yang tepat. Semoga kerja Pak Anis Baswedan beserta jajarannya mampu menghantarkan NKRI kepada cita-cita keadilan sosial itu. Semoga.
No comments:
Post a Comment