Blogger Tricks

Friday, June 21, 2013

>>>IDEOLOGI UNIVERSAL

     Seorang peneliti pada sebuah perbincangan dalam buku di tahun 2006 mengidentifikasi  lima faktor yang sama-sama dimiliki oleh organisasi-organisasi yang baik. Kelimanya adalah Keadilan, Transparansi, Kepercayaan, Kerja sama dan Kemakmuran bagi semua yang terlibat. Nilai-nilai tersebut bukanlah sesuatu yang asing bagi negeri ini, kelima hal tadi telah dirumuskan jauh sebelumnya oleh pendiri negeri kita Bung Hatta dalam buah pemikirannya,  “Ekonomi Kerakyatan”.
     Koperasi adalah sebuah organisasi Ekonomi Kerakyatan yang berjuang untuk kesejahteraan semua anggotanya. Mereka adalah pemilik sekaligus karyawan perusahaannya. Yang membedakan adalah skala dan cakupan keanggotaan koperasi-koperasi ini. Nilai-nilai dalam koperasi bersifat universal dan berimplikasi sosial. Di dalamnya terbangun jiwa kegotongroyongan yang mana disebut oleh Bung Karno sebagai hakikat jiwa bangsa Indonesia. “Jika Pancasila itu hendak kita susutkan menjadi satu Sila maka itulah Gotong Royong”.

     Sesungguhnya,  perusahan-perusahan di dalam dan luar negeri, maupun individu-individu di seluruh dunia yang menerapkan nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan pribadi dan perusahaannya maka mereka-mereka itulah pengusung ideologi Pancasila sejati.  Bangsa-bangsa itulah yang bisa kita sebut “Bangsa Indonesia”.  Seorang wanita berkebangsaan asing di Bali berjuang untuk ibu-ibu hamil dan melahirkan agar dalam proses persalinan berada dalam kondisi-kondisi ideal menurut ilmu kesehatan, pada dasarnya telah menghembuskan nafas dari Pancasila yakni perikemanusiaan. Para peneliti dan organisasi-organisasi penyayang binatang dari luar negeri berjuang untuk kelestarian Orang Utan di pedalaman Kalimantan mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Mencegah rusaknya ekosistem dari tangan-tangan biadab perusak hutan yang bernama Harta dan Kekuasaan.
     Bhinneka Tunggal Ika, keragaman yang satu, perbedaan adalah rahmat dan nilai-nilai serupa lainnya, seluruhnya mewakili nafas dan jiwa ideologi Pancasila yaitu perikemanusiaan (Humanity). Sebuah faham universal dan sejati. Dimensi lokal ideologi Pancasila hanyalah pada kenyataan bahwa ruhnya ditiupkan pada sebuah identitas Negara dengan batas-batas geografisnya yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun bentangan sayapnya menaungi seluruh bangsa-bangsa dan negara di dunia.
     Pemahaman ini selain bersifat universal juga menunjukkan bahwa bangsa kita sebenarnya adalah bangsa yang besar namun kemudian dikerdilkan sendiri oleh para Pemimpin dan Pengelola Negeri ini yang berkarakter “Jajahan” dan berpikiran jangka pendek. Hanya bisa memakan sesuatu dengan suapan dari “induknya”. Bukan seorang Putera sang Fajar berkepribadian merdeka yang rela hancur dan terbakar agar cahayanya mampu merangkul dan menyelimuti seluruh bangsa Indonesia.

No comments:

Post a Comment