Blogger Tricks

Friday, June 7, 2013

>>>KESADARAN

     Kesadaran adalah air yang tenang dan jernih. Dengannya kita bisa melihat ke kedalaman dan padanya kalian bisa bercermin untuk mengamati perjalanan hidup ini. Segala sesuatu di alam raya hanya dapat diamati dan dinikmati melaui sebuah kesadaran. Dalam kondisi mabuk, pingsan apalagi tertidur akan menghalangi kita untuk berinteraksi dengan kehidupan. Kesadaran akan membimbing kita untuk tetap berada di jalan-Nya sebagai khalifah di permukaan bumi setelah alam semesta menolak tanggungjawab maha berat itu.
     Manusia tanpa kesadaran adalah binatang yang berjalan. Yang ia tahu hanyalah cara bertahan untuk tetap hidup tanpa memberikan nilai apa-apa bagi kehidupan itu sendiri. Itulah sebabnya hanya manusia yang memiliki kebudayaan dan peradaban. Manusia memberikan nilai lebih kepada kehidupan. Namun sekali waktu karena tingkat kesadaran yang kurang manusia malah merusak kehidupannya sendiri. 
img.  Menemukan Kesadaran
     Untuk menemukan kembali ke-Indonesiaan kita maka adanya sebuah kesadaran adalah mutlak. Kesadaran bahwa kita hidup dan bermukim dalam sebuah wilayah yang bernama Indonesia. Kesadaran bahwa kita tumbuh dari sejarah bangsa ini dan akan berjuang menuju harapan dan impian para pendiri negeri Indonesia. Sayangnya, sebagian kita hanya memiliki tingkat kesadaran rendah,  yang dibatasi oleh sekat-sekat suku, agama, kepercayaan dan hal-hal lain buatan kita sendiri. Hal mana dapat menjadi ancaman bagi sendi-sendi persatuan bangsa yang berazaskan Pancasila.
     Kesadaran hanya dapat kita temukan dalam keheningan dan ketenangan. Ia akan segara hilang saat mendengar kebisingan dan pergi kala angin menciptakan riak gelombang di permukaannya. Wajahmu akan rusak jika cerminmu adalah lautan. Kupingmu sulit mendengar saat perang berkecamuk dan kedalaman jiwa tak bisa engkau ukur dalam danau yang gelap. Kebisingan, riak gelombang dan kegelapan hati merupakan tabir penghalang untuk menemukan kesadaranmu.
     Bung Karno merumuskan Pancasila dalam hari-hari sepi berbalut ketenangan di dalam penjara dan pengasingan. Buya Hamka menulis tafsirnya di dalam ruang tahanan kecil nan sunyi berselimut kedamaian. Nabi Muhammad s.a.w. menerima wahyu pertama dalam gua terpencil dan tersembunyi. Pada saat-saat dan suasana demikian fungsi-fungsi panca indera manusia sepenuhnya berada dalam pengendalian hati. Hanya mata hati yang mampu menangkap pesan dan ucapan dari getaran alam semesta.


No comments:

Post a Comment