Blogger Tricks

Wednesday, September 23, 2015

>>>ASET KERAGAMAN - 2

Aset Keragaman - 1
     Si kaya membutuhkan si miskin untuk waktu dan tenaga mereka. Sebaliknya, si miskin melayani sang majikan untuk mendapatkan upah. Tak seperti di negara maju, mencari tenaga kerja urusan rumah tangga bukanlah sebuah problem besar di negeri kita. Itulah bentuk unik keragaman kita sebagai bangsa. Seseorang boleh saja memiliki harta melimpah, namun waktu dan tenaga kita tentu tak akan cukup untuk mengurus segala hal sendirian. Kita akan selalu butuh bantuan dan pertolongan orang lain. Itulah sebabnya manusia disebut sebagai makhluk sosial. Uang menjadi tak berguna saat tak seorangpun bersedia diupah untuk mengerjakan tugas tertentu.
img.  Perbedaan ketinggian menciptakan gerak
     Dalam ilmu alam dapat kita jumpai bahwa segala bentuk perbedaan menghasilkan dinamika dan gerak. Perbedaan suhu dan tekanan menghasilkan aliran udara. Demikian pula arus perairan di bawah laut bergerak dalam prinsip yang sama. Di permukaan daratan, sungai mengalir dari ketinggian menuju dataran rendah dan berakhir di lautan. Sungai menggunakan perbedaan ketinggian untuk bergerak. Prinsip serupa bekerja dalam perilaku sosial manusia. Setiap perbedaan akan merangsang gerak dan dinamika.  
     Aneka perbedaan sudah menjadi keniscaayaan bagi Indonesia. Untuk itu, Bung Karno menempatkan azas Persatuan sebagai hal mutlak bagi tegaknya NKRI. Keragaman bukan lagi dianggap sebagai kendala, ia justru menjadi aset berharga bagi negara. Sebab bukankah dengan banyaknya perbedaan itu maka gerak dan dinamika kehidupan bangsa juga akan semakin kuat dan bergairah? Dengan menyadari bahwa perbedaan serta keragaman kita sebagai bangsa merupakan aset yang sangat berharga, tentu sudah bukan waktunya lagi mencari atau mengungkit hal-hal kecil sensitif untuk dijadikan umpan kegaduhan. 
     Akan lebih baik kiranya jika keragaman itu kita dayagunakan sebagai kekuatan pergerakan, sebagaimana beragamnya sel-sel yang menopang fungsi dalam setiap tubuh makhluk hidup. Pancasila telah lebih dari cukup untuk menjadi pengikat dan pedoman berbangsa. Jadikanlah keragaman sebagai aset, bukan keset.


No comments:

Post a Comment