Blogger Tricks

Wednesday, September 16, 2015

>>>MALAIKAT KPK - 2

Malaikat KPK - 1
     Pilihan untuk memperbesar porsi pencegahan dibanding penindakan akhirnya mengemuka. Sebuah pilihan berat, mengingat efek penindakan terhadap pelaku korupsi jauh lebih besar daripada sekedar sebuah upaya pencegahan. Hasil dari upaya pencegahan pun baru akan terasa berarti setelah pergantian generasi, juga dengan syarat bahwa program tersebut berjalan efektif dan masif serta mampu memperbaiki pola pikir para calon pengambil kebijakan di masa mendatang.
img.  Mendukung KPK
     Melihat realita dimana kekuatan KPK belumlah sebanding dengan para sponsor koruptor, maka sebuah watak evolusioner ala Bung Hatta akan terasa menjadi lebih realistis dibanding karakter revolusioner layaknya Bung Karno. Dalam hal ini, siapapun orang-orang yang nantinya terpilih menduduki kursi pimpinan KPK bukan lagi menjadi soal utama. Sudah pasti mereka-mereka bukanlah malaikat. Akan selalu ada celah bagi para sponsor koruptor untuk menjatuhkan para pimpinan KPK, dengan berbagai cara.
     Korupsi hanya dapat diberantas jika gerakan anti korupsi menjadi sebuah pergerakan rakyat, berbentuk sebuah aksi moral dan hadir ke dalam pentas-pentas kebudayaan. Jika perilaku korup telah berurat-akar serta membudaya dalam masyarakat maka pantas pula ia dilawan dengan cara yang sama, berskala budaya; menggalakkan kembali budaya malu, budaya bersih dan budaya jujur di kalangan masyarakat. Mulai dari diri sendiri, berawal dari hal-hal kecil, dan dipraktekkan saat ini juga. 
     Gerakan kebudayaan seperti "Seni melawan korupsi" menjadi contoh kecil keterlibatan rakyat sipil dalam turut memperjuangkan terbebasnya Indonesia dari perilaku koruptif. Kekuatan rakyat yang bergerak serentak dan massal merupakan daya pukul terhebat bagi para pelaku korupsi. Dan akhirnya suatu saat nanti, kita berharap tak perlu lagi memusingkan diri mencari dan memaksa malaikat-malaikat tanpa noda untuk masuk ke dalam lembaga KPK. Sebab KPK bukanlah tempat para malaikat, ia hanyalah wadah bagi orang-orang yang (telah) sadar bahwa korupsi merupakan tembok penghalang tertinggi untuk dapat mewujudkan sebuah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


No comments:

Post a Comment