Blogger Tricks

Monday, June 6, 2016

>>>006 AADB2

     Pesawat mendarat dengan selamat. Cuaca cukup cerah, tak ada lagi debu gunung berapi yang mengganggu jalur penerbangan. Di lobby kedatangan Bon-Bon memilih rehat sejenak. Ia mencari kios makanan untuk berkompromi dengan rasa lapar. Bon-Bon berniat mengurangi bobot badannya agar lebih gesit saat harus berjalan jauh.
"Tingg..!!" Gawai cerdasnya berdenting. Ada pesan dari Made. Bon-Bon membaca pesan sambil menguyah keripik singkong. Sebuah kedai kopi menjadi pilihan Bon-Bon melepas penat. 
>Sory, Bond...! Belum bisa jemput. Ai masih di Kintamani, jadi guide dadakan nih! Bon-Bon nunggu di Legian atau di mana? Kunci villa ada di Ai lagi. Aduuhh...!! (Tepok jidat)< 
img.  Kintamani
>Yaah..  mau gimana lagi. Ai nunggu di bandara saja ya? Males mondar mandir dengan tas punggung sebesar ini. Badan Ai sendiri saja sudah bikin repot... he he he...< 
>Aduuh, kasian... sory banged, Bond. Ai nggak bisa nolak ajakan si Bule satu ini. Dia pacar Ai, baru jadian minggu lalu..!! :) < 
>Waah.. selamat yah..!! Salam buat si Bule. Jangan lupa Pa'Le diajak ke Bali juga.. ha ha ha....< 
>Ha ha ha... ntar Ai kenalin sama temannya. Sapa tau bisa jadi jodoh de' Bond...  :) < 
>Sudaah.. buruan ke sini! Sebelum Ai keburu diusir satpam..! < 
>Ha ha ha... oke deh...< 
     Percakapan berakhir. Bon-Bon berharap si Made segera meluncur ke bandara. Tapi, diam-diam suasana malam di bandara Ngurah Rai malah membuatnya merasa betah. Ada aura magis yang menenangkan. Bali memang misterius bagi Bon-Bon. Cerita tentang mustika penawar waktu kembali mengusik lamunannya. 
"Maaf, bang.. warungnya sudah mau tutup..!" Seorang pramusaji mengusik keasyikan Bon-Bon berselancar di dunia maya. 
"Ah, eh.. sory.. sebentar.." Bon-Bon terkejut.
"Maaf, ini bill-nya, bang.." pramusaji bergegas menutup warungnya. 
*****
     Sudah pukul 2:00 dini hari. Tak ada kabar maupun penampakan kedatangan sahabat Bon-Bon di depan lobby. Aneh, Bon-Bon tak merasakan kegelisahan sedikitpun. Padahal, Bon-Bon termasuk anak yang rewel soal tunggu-menunggu ini. Sudah lima jam di tempat ini tapi rasa bosan dan jengah tak juga menghampiri. Aneh, benar-benar aneh! 
     Beberapa penumpang juga nampak masih berada di lobby yang sama. Tapi semua telah tertidur pulas. Bon-Bon mengedarkan pandangan ke sekeiling lobby. Matanya terhenti pada sosok seseorang. Seorang gadis nampak terdiam sendiri di sudut lobby bandara. Sepintas muncul keinginan mencari teman ngobrol. Tapi, Bon-bon ragu untuk menyapa, takut mengganggu tapa si gadis. Gadis bule dengan kulit sedikit gelap, ciri khas seorang traveler. 
     Mungkin ia sedang melakukan Yoga. Tapi entahlah. Lebih mirip meditasi, duduk bersila dengan dua tangan di atas pangkuan kiri dan kanan. Ibu jari menyentuh jari tengah. 
"Hmmm.. mungkian dia sedang berusaha memulihkan tenaga dan pikirannya." Pikir Bon-Bon sambil terus menatap Sang Gadis.

No comments:

Post a Comment