>>>MEJA #05

Menu:  Generasi Transformer

om Pitok: “Setelah generasi Perintis, Pendobrak dan kemudian generasi Pelanjut atau Pengisi maka era sekarang ini kita membutuhkan sebuah generasi Transformer.”

bang Tiyo: “Kalo mengingat pembicaraan  temen ane nih, kayaknya Transformer itu judul sebuah pilem deh..”

mas Burjo: “Pernah nonton belum,  sampeyan...??”

bang Tiyo: “Belon, sih..” sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

om Pitok: “Yang saya maksud adalah sebuah karya nyata dari sekumpulan jiwa-jiwa muda sebagai terjemahan dari ajaran dan faham-faham para pendiri negeri kita yakni Pancasila. Bukan sebatas hanya retorika, omongan dan kicauan belaka tapi benar-benar dihadirkan secara nyata dalam praktek kehidupan pribadi maupun lingkungannya.”

mas Burjo:  “Paham nggak,  sampeyan...??”

bang Tiyo:  “Belon, sih..”, sambil menggaruk-garuk kepalanya lagi, kali ini kepalanya memang sedang gatal.

om Pitok: “Pribadi-pribadi seperti itu sudah mulai bermunculan. Namun jumlahnya masih sangat sedikit sehingga pengaruhnya belum terlalu terasa sebagai suatu pandangan bersama secara massal yang bisa digabungkan ke dalam satu wadah generasi Transformer.”

A dan B:  “Mmmmm....??”, gumam keduanya. Mungkin mas Burjo dan bang Tiyo sudah mematangkan niatnya untuk bersama-sama terlibat ke dalam gerakan tersebut.