Ketuhanan Yang Maha Esa
img01. Lambang Sila Pertama
Tuhan dan hambanya adalah bentuk hubungan vertikal terhadap unsur Sang Pencipta sehingga di titik manapun di permukaan bumi ini tidak akan pernah dan tak mungkin terjadi benturan dalam proses tersebut, sekalipun setiap debu dan tetesan embun melakukannya dalam waktu bersamaan. Sementara dalam hal keberagamaan kita, adalah berbeda karena merupakan sesuatu yang terbentuk oleh hubungan sosial dan budaya antar manusia yang bersifat horisontal.
Mungkin inilah sebabnya pada awal konsepsi atau rumusan Pancasila Bung Karno malah menempatkan sila Ketuhanan dalam urutan kelima. Sebab membahas dasar negara adalah berbicara tentang hubungan horisontal antar manusia yang bersepakat untuk mendiami suatu wilayah dengan batas teritorial tertentu dengan kesamaan pandang bersama dalam menjalani proses kehidupan setiap warga negara tersebut. Sedangkan beragama adalah proses internal setiap individu dengan Tuhannya masing-masing.
Masalah agama diletakkan sebagai masalah individu dan internal seseorang yang harus dihargai dan dihormati setinggi-tingginya dengan kesadaran bahwa sebagai individu maupun kelompok, masyarakat dalam sebuah bangsa adalah hamba atau abdi dari Tuhannya masing-masing. Dalam hal penghormatan yang tinggi inilah akhirnya para penyusun naskah Pancasila selanjutnya menempatkan sila Ketuhanan menjadi prioritas utama dalam kehidupan berbangsa kita dan dirumuskan sebagai sila pertama dari lima sila yang ada.
img02. Keberagaman Beragama
Kesadaran untuk meleburkan diri membentuk sebuah bangsa memerlukan tingkatan pemahaman beragama yang lebih tinggi dari para penganutnya. Sebab Tuhan dalam agama manapun tidak menghendaki kerusakan dan pemusnahan satu golongan tertentu atas nama Tuhannya. Manusia dengan latar belakang apa saja tetaplah seorang hamba di hadapan Tuhan mereka masing-masing. Tuhan adalah absolut dan tidak akan pernah terjadi perpecahan dalam diri-Nya sendiri.
Keberagamaan kita mudah terbelah oleh keberagaman suku-suku bangsa dan kepercayaan di bumi nusantara. Berke-Tuhanan lebih menekankan kepada hubungan Tuhan dengan hambanya. Kedudukan Tuhan dalam agama apapun adalah lebih tinggi dan bersifat vertikal terhadap hambanya tanpa mengenal asal muasal dari suku mana dia berasal.
No comments:
Post a Comment