Pada akhirnya, jumlah dan skala itulah yang menentukan. Pertambahan banyak (bilangan) menghasilkan perubahan sifat (Tan Malaka). Kolektivisme merubah watak, kebersamaan dalam jumlah banyak mampu membuat perubahan. Itulah inti sebuah gerakan revolusi.
img01. Sepak Bola
Kolektivisme dalam olah raga bisa ditafsirkan sebagai kerjasama tim. Sepak bola contohnya, sebagai bentuk olah raga tim maka kekompakan dan kebersamaan para pemain akan sangat menentukan hasil akhir sebuah pertandingan. Tim dengan sikap kolektif cenderung akan selalu memenangkan pertandingan dibanding tim yang hanya mengandalkan satu dua orang pemain. Tentu saja, sebab jika satu atau dua pemain ini mendapat kawalan ketat dari tim lawan maka permainan tim secara keseluruhan menjadi tidak berkembang.
Revolusi mental hanya akan terwujud jika diaplikasikan oleh massa yang masif dan solid. Air hanya mampu mengapungkan kapal saat ia berwujud lautan. Kerapatan partikel air serta kedalaman laut menentukan soliditas serta daya angkat (tekanannya).
Pergerakan kita haruslah berupa pergerakan rakyat (Bung Hatta). Jangan memimpikan dan meletakkan sebuah harapan hanya kepada seorang pemimpin. Individu sangat rapuh dan mudah dimanipulasi. Kekuatan kemanusiaan terletak pada jumlah dan keragaman umat manusia itu sendiri. Penyeragaman bisa dianggap sebagai sebuah bentuk perlemahan kemanusiaan. Kodrat seluruh species adalah “berbeda”. Tak ada dua mahluk hidup yang betul-betul sama, bahkan jika ia adalah hasil sebuah proses kloning sekalipun. Mereka semua hanya diikat oleh sebuah persamaan, yaitu sebagai makhluk, hasil kreasi Sang Maha Pencipta.
Dalam kasus berbeda, sejumlah benda yang sama bisa dikategorikan sebagai satu objek. Ketika sejumlah massa terpolarisasi kepada dua kutub ekstrim, maka dengan sendirinya mereka telah membentuk diri menjadi dua objek masif berbeda karakter. Ketika hal ini terjadi, maka sebuah niat buruk sudah cukup untuk membenturkan keduanya.
No comments:
Post a Comment