Jika saja manusia harus menyesal, maka ia akan menyesali ditemukannya abjad serta tulisan. Dan jika kita dipaksa menolak sesuatu, semestinya manusia tak butuh alat tukar yang bernama uang. Lebih baik tak ada tulisan, gunakan saja gambar-gambar. Untuk membeli sesuatu pakai saja sistem barter.
img. Barter, bentuk kuno uang |
Teks dan tulisan telah disalahgunakan untuk memanipulasi kebenaran. Sedangkan uang telah diperalat sebagai kaki tangan kekuasaan. Tulisan adalah nafas ilmu pengetahuan, tapi sayang sekelompok manusia cerdas telah mempermainkan teks sejarahnya sendiri. Uang adalah darah perekonomian, namun sekawanan manusia serakah telah meracuninya dengan angkara murka dan keserakahan.
Teks sejerah telah banyak diselewengkan dengan menambahkan aroma kuasa Sang Pemenang di dalamnya. Ia tak lagi murni. Demikian pula uang, telah tunduk pada keserakahan. Uang bukan lagi bermakna katalisator ekonomi, namun telah menjadi kaki-tangan bagi penguasa modal. Nilainya bisa menggelembung kapan saja dan menyusut tiba-tiba saat sebuah target ingin dihancurkan. Nilai uang menjadi terlalu dinamis, menjauh dari kodrat sebatang emas yang konstan. Sebuah isu liar bahkan telah cukup untuk merontokkan nilai mata uang tertentu.
Penyesalan kini tak kan ada gunanya lagi. Life must go on - roda kehidupan terus berjalan. Sejarah harus ditulis ulang dengan benar dan uang wajib dikembalikan pada fungsi awalnya. Setiap abjad dalam kata memuat energi kebenaran sementara nilai uang adalah setara dengan energi kebenaran dalam kandungan emas. Kebenaran sejarah paralel dengan kemurnian emas.
No comments:
Post a Comment