Uang dan text (tulisan) keduanya hanyalah media perantara dalam sebuah sistem kehidupan. Mereka bukanlah tujuan dan hakikat kehidupan itu sendiri. Namun, dalam perkembangannya uang dan text menjelma menjadi sebuah kekuatan maha dahsyat. Mengapa demikian? Sebab sebuah kekuatan telah memanfaat kedua hal tersebut sebagai senjata rahasia untuk mengelabui manusia.
img. Kendali manusia moderen |
Uang mengelabui manusia dalam hal ekonomi dan kekuasaan (politik) sedangkan text mengelabui manusia dalam perkara hukum dan agama. Kekuatan uang dan text telah melampaui kekuatan hati dan pikiran manusia. Pengaruh dan kuasa dapat dibeli sedangkan kejahatan dan penjarahan dapat dilegalkan melalui sebuah rangkaian text undang-undang. Nilai kebenaran berpindah ke dalam bentuk teks tertulis, bukan lagi pada makna hakikinya. Teks lebih penting daripada konteks. Isi terbuang sementara kulit tersimpan rapih.
Sistem keuangan/perbankan dan sistem hukum adalah kunci kekuasaan dalam dunia moderen. Jika ingin mengambil alih kekuasaan global, kedua sistem tersebut pulalah yang menjadi kunci. Jika kedua sistem sanggup mengakomodasi keadilan, kesetaraan dan keseimbangan maka kehidupan dunia akan dapat berlangsung dengan damai sejahtera, nyaman bagi seluruh manusia, bagi siapapun dan di manapun.
Kenyataan saat ini cukup jauh berbeda. Perang dan penindasan masih terjadi di banyak tempat. Sebagai contoh, kekisruhan di Timur Tengah telah menggabungkan faktor ekonomi, politik, agama dan hukum (HAM) menjadi satu. Bisnis senjata (uang) berbaur dengan fanitisme agama (textual) membuat norma politik dan hukum kacau balau. Tak bisa lagi mengidentifikasi sebuah kebenaran. Kebaikan maupun kejahatan telah bercampur aduk.
Uang sebagai katalisator ekonomi dan teks sebagai katalisator ilmu pengetahuan seharusnya mampu menyejahterakan umat manusia. Uang dan text pun seharusnya mampu memberi setinggi mungkin manfaat bagi sebanyak mungkin manusia. Keadilan dan kesejahteraan umat manusia bukanlah hal mustahil jika saja uang dan teks bekerja sebagaimana seharusnya ia ditempatkan. Uang dan teks sekedar katalisator, tak bereaksi dan bercampur dengan senyawa kehidupan. Uang bukan tujuan dan teks bukanlah konten, bukan pula konteks.
*****
No comments:
Post a Comment