Islam adalah agama, sedangkan Islami adalah sikap dan karakter yang menjadi tujuan diajarkannya agama Islam. Apakah seorang muslim sudah pasti bersikap Islami? Belum tentu. Islam hanyalah teks berurut yang dimulai dari "I" dan berakhir dengan "M". Jika seseorang menjalankan agama secara tekstual, ia akan mudah terperangkap pada penafsiran sempit tentang aktualisasi agama dalam kehidupan. Ia menyerap debu Islam, bukan menyalakan api Islam. Bukankah agama seharusnya bercahaya dan dinamis, tidak kusam dan pasif?
Dalam praktek sehari-hari bisa saja umat beragama lain justru bersikap lebih Islami dibanding penganut Islam sendiri. Sebab Islam bukanlah hafalan sejarah, ia adalah sekumpulan nilai-nilai aktual yang fleksibel dan mudah diaplikasikan di berbagai zaman. Agama itu memudahkan, meskipun tak harus dimudah-mudahkan.
Akibat interaksi pengetahuan manusia moderen yang cenderung tekstual maka penyebaran Islampun mengarah kepada nilai-nilai tekstual yang pasif dan kolot. Islam tersebar sebagai agama permukaan, seperti buih di lautan. Banyak tapi tak berbobot. Memuja kemasan meremehkan konten. Yang dikecap hanya kulit tapi tak mampu mengambil isi dan intisarinya. Mirip pepatah, "membeli kucing dalam karung". Intisari Islam malah berhasil membudaya pada umat di luar Islam.
Tolok ukur agama permukaan bisa diukur pada seberapa sensitif sebuah umat terhadap hal-hal simbolik. Terorisme memanfaatkan kedangkalan akidah pada umat muslim untuk memicu perilaku negatif sebagai reaksi provokatif bernuansa SARA. Eksistensi teroris merupakan indikator kedangkalan akidah yang celakanya akan berdampak pada penganut Islam secara keseluruhan.
Ketika seseorang bersyahadat seketika itu pula ia menjadi seorang Muslim. Shalat, puasa, zakat dan haji hanyalah rangkaian yang melengkapi kesempurnaan seorang muslim. Inti syahadat adalah kesaksian akan Allah sebagai Tuhan orang Islam dan Muhammad (manusia) adalah RasulNya. Secara sederhana seorang muslim diharapkan mampu menjaga hubungannya dengan Tuhan dan di saat bersamaan dapat membina relasi yang baik pada sesama manusia.
No comments:
Post a Comment