Blogger Tricks

Monday, August 17, 2020

>>> TENGGELAM DI KEDANGKALAN


Agustus adalah bulan kemerdekaan, dimana setiap warga negara Pancasilais kembali merayakan kemenangan negeri dari cengkeraman keterjajahan. Keterjajahan secara fisik maupun keterjajahan secara mental. Sayang sekali, keterjajahan secara mental masih belum hilang di benak anak negeri. Akibat berguru pada sumber tidak kredibel, para pemuda itu kini tenggelam dalam ilusi dangkal. Tenggelam di kedangkalan.


Tenggelam di kedangkalan, hmmm... terdengar sangat aneh.. ya.... tapi begitulah yang sebenarnya terjadi pada kader-kader pemuja agama. Sebuah fenomena beragama di sebagian kalangan pemuda negeri ini. Mengejar bungkus/kemasan, namun kehilangan adab dan jati diri. Menghiasi agama tapi kehilangan spiritualitas. Mencari kedamaian dan cinta malah bersikap sinis dan benci pada manusia lain. Bukankah KEMANUSIAN itu lebih universal dari AGAMA..??


Ironis... para penyembah agama tanpa sadar telah tenggelam di kedangkalan ilmu. Lebih tragis lagi adalah, para murid itu ditenggelamkan justru oleh guru-guru mereka sendiri. Bukankah para guru tersebutlah yang seharusnya menjadi penolong-penolong mereka..??

Dalam setiap proses pencarian ilmu, Khalifah Umar bin Khattab memaparkan tentang tiga tingkatan sikap seseorang sesuai kadar keilmuan di dalam diri mereka. Jika seseorang memasuki tingkatan pertama, dia akan sombong. Kemudian, jika seseorang memasuki tingkatan kedua, dia akan bersikap rendah diri (tawadhu'). Dan terakhir, saat seseorang memasuki tingkatan tertinggi, maka ia akan merasa tak berarti apa-apa. 

Para penyembah agama adalah mereka-mereka yang masih dangkal ilmu dan kelebihan semangat. Tak beda jauh dengan karakter ABG, masih sedang dalam proses pencarian jati diri. Ciri-ciri golongan ini antara lain, merasa diri dan kelompoknya paling hebat, paling suci dan paling benar. Sebuah kombinasi serasi, namun pasti akan bermuara pada ekspresi kesombongan. Kesombongan, sebuah karakter yang tadinya hanya dimonopoli oleh makhluk bernama Iblis namun kini banyak dipraktekkan oleh makhluk bernama manusia. Tinggalnya di Indonesia lagi. So sad....!!! 

*****

No comments:

Post a Comment