Tahap Ketiga
Bung Karno berujar dalam pidato Peringagan Proklamasi 1949, “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat Elang Rajawali..!!”. Simbol Purnama berupa lingkaran solid berwarna putih sangat penting diadopsi sebagai elemen grafis dalam format bendera baru. Simbol Purnama menjadi spirit sekaligus titik tujuan bagi cita-cita Kemerdekaan 1945.
Purnama memancarkan atmosfir damai, tenang dan bahagia. Begitulah kelak suasana saat cita-cita masyarakat yang adil dan makmur telah berada dalam genggaman negara.
Sejauh ini, transformasi panji kebangsaan telah menampakkan bentuk awal yang konprehensif dan akomodatif. Dominasi Merah-Putih tetap terjaga namun lebih kompromistis serta akomodatif terhadap unsur-unsur penopang negara. Celah separatisme maupun radikalisme agama bisa sedikit teratasi.
Tahap Keempat
Simulasi kita lanjutkan dengan mencoba beberapa tambahan pernak-pernik sebagai pelengkap Dwiwarna.
Letak geografis di tengah katulistiwa dapat dijadikan pertimbangan untuk
menambah satu garis horisontal di tengah komposisi bendera. Warna kuning (padi
siap panen) bisa jadi alternatif menarik. Garis kuning di tengah bendera juga
akan mempertegas bentuk lingkaran pada tahap sebelumnya.
Tahap Kelima
Oh iya… Kita memiliki beberapa istilah penting berangka tiga seperti Trisakti, Tritura, Tridarma, Sumpah Pemuda, Trimatra dll. Kita coba menambah dua garis kuning lagi hingga menjadi tiga strip.
Penambahan dua strip kuning tadi membuat format bendera baru terlihat lebih dinamis dan berwibawa. Namun kita juga masih butuh mengadopsi beberapa warna lain seperti hijau (kesuburan/pertumbuhan), hitam (spiritualitas) dan biru (langit/samudra). Hijau dan Kuning adalah dua simbol warna yang akrab dengan masyarakat di luar Jawa serta beberapa wilayah di Jawa sendiri. Hitam dan biru jarang ditemukan namun tetap memberi corak keragaman nusantara di wilayah Aceh dan Papua.
Kita memang berusaha merangkum sebanyak mungkin simbol unsur-unsur penopang negara. Setelah sejumlah unsur geometris, kini kita mencoba beberapa unsur warna. Warna dapat mewakili agama, kepercayaan, golongan, komunitas adat/keraton dll.
Warna biru cukup kontras terhadap merah dan kuning. Ketiganya juga adalah warna primer, sehingga mampu menghasilkan efek dinamis pada format bendera baru. Warna biru ini kita coba tempatkan di sekitar bentuk lingkaran agar bentuk tersebut semakin tegas dan secara keseluruhan membuat fokus visual pada area tengah bendera dapat tercapai.
Selain itu, warna biru telah sangat akrab bagi keseharian warga NKRI. Langit dan samudra melambangkan kelapangan, kedalaman, ketinggian dan ketakberhinggaan.
No comments:
Post a Comment