Dalam sebuah perlombaan para peserta akan
berjejer di sepanjang garis start dan bersiap-siap sambil menunggu aba-aba dari
panitia lomba. Garis start adalah titik awal lintasan kehidupan manusia.
Keberadaan manusia dimulai adalah ketika Ruh ditiupkan ke dalam janin dalam
rahim ibunda ketika jasad bayi masih dalam masa perkembangan dan penyempurnaan.
Selanjutnya bakal calon individu baru ini akan mendapatkan bentuk akhirnya yang
sempurna sebagai bayi manusia sebelum terlahir ke dunia.
Masa-masa antara
ditiupkannya ruh hingga detik-detik menjelang kelahiran seorang bayi adalah
masa pembekalan bagi sebuah individu sebagai persiapan dalam mengarungi
kehidupan di dunia.
Perjalanan sebuah bangsa diawali dengan sebuah
kesamaan pandangan para pendiri-nya yang disebut Ruh Ideologi Bangsa. Ideologi
ini telah lebih dulu bersemayam dalam jasad Indonesia sebagai bekal
perjalanannya kelak ketika telah lahir ke dunia yang ditandai dengan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945.
Bendera startpun diangkat sebagai pertanda telah
dimulainya perlombaan menuju garis finish yang bernama ‘Masyarakat Adil dan
Makmur’ itu. Sejarah kemudian mencatat peristiwa-peristiwa, percepatan dan
perhentian, suka maupun duka, tawa serta tangis dan seluruh kejadian-kejadian di
sepanjang lintasan perjalanan bangsa menuju cita-citanya. Penonton hanya bisa
menyaksikan dari luar ruang sejarah seberapa kuat, secepat apa dan berapa lama
waktu yang dibutuhkan para peserta itu dalam menyelesaikan perlombaan.
Perjalanan bangsa Indonesia telah mendekati
tahun ke 70 dari garis start dalam usaha-nya mencapai masyarakat Adil dan Makmur
di seluruh penjuru nusantara. Pertanyaannya adalah apakah di sepanjang
perjalanan sejak awal hingga masa puluhan tahun tersebut Bangsa Indonesia masih
menyatu dan digerakkan oleh Ruh Ideologinya sendiri? Ataukah bangsa ini telah
kerasukan dan berjalan di permukaan bumi sebagai Bangsa Indonesia namun ruh dan
jiwanya telah ditukar dengan ‘Ketamakan dan Keserakahan berselendang Uang
berbungkus Materi’?
Sebuah pertanyaan yang masih mencari jawabannya sendiri...
No comments:
Post a Comment