Komposisi geografis
Indonesia terdiri dari 75% Lautan dan sisanya adalah Daratan. Kalau
dibandingkan dengan komposisi tubuh manusia maka akan terlihat adanya
kemiripan, Sekitar tiga perempat pembentuk jasadnya adalah berupa zat cair.
Keuntungan dari keadaan tersebut yakni sebuah karakter dinamis dan aktif yang
dimilikinya.
Sang Pencipta
sendiri menempatkan manusia sebagai hasil karyaNya yang paling sempurna. Maka
tidakkah kemiripan komposisi itu membuat Indonesia bersyukur dan bangga dengan
keadaannya. Ya... dengan tersedianya laut yang luas maka dinamika masyarakat
dalam bentuk perdagangan antar pulau menjadi lebih terbuka. Dalam skala lebih
luas Indonesia menjadi pasar sekaligus sumber dari aliran perdagangan barang dan jasa di seluruh dunia.
Ribuan pulau yang
tersebar adalah rangkaian mutiara. Kekayaan laut dan daratannya begitu besar.
Budaya dan tradisi yang dimiliki sangat beragam memberi isyarat bahwa sejarah
Indonesia masa lampau telah akrab dengan proses akulturasi dari berbagai bangsa
di seluruh dunia. Sebelum mengikatkan diri dalam bingkai Negara Indonesia
ratusan suku bangsa tadi telah terbentuk dan eksist di wilayahnya masing-masing,
sehingga akan membutuhkan energi lebih besar untuk mempertalikan mereka dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di sinilah sebuah Ideologi
memegang peranannya.
Sesungguhnya jati
diri Indonesia adalah Pancasila, sebuah ideologi yang unik namun bersifat
universal. Fahamnya adalah sosialis, namun ia bukanlah komunis apalagi fasis.
Mainstreamnya adalah kesetaraan, duduk sama rendah berdiri sama tinggi.
Mengakui perbedaan dan keragaman namun menjunjung tinggi persatuan. Ibarat
organ-organ dalam tubuh manusia dengan bentuk dan fungsi berbeda namun
terkoordinasi dengan baik dalam satu irama.
No comments:
Post a Comment