Hampir saja Bon-Bon lupa, ada pesan juga dari Made. Ia segera membukanya.
>Gimana, Bond...? Rencana ke Pura Uluwatunya kapan, nih?< Bon-Bon tak bereaksi. Blank!
Bon-Bon masih ingin berlama-lama menyelami alam Ubud. Berbaur dengan warga maupun dengan para turis mancanegara. Bon-Bon ingin mengetahui banyak hal dari mereka.
>Sory, Made.. belum ada rencana pasti. Paling tidak seminggu ini Bon-Bond masih akan menjelajahi Ubud. Akan Bond kabari lagi nanti, okey..??<
Bon-Bon dan Made sepakat menambah huruf "d" pada sapaan Bon-Bon. Menurut Made, agar suatu saat saat berkenalan dengan gadis ia boleh berkata, "My name is Bond, Bon-Bond..!!" Paling tidak, kesan pertama telah berhasil diluapkan pada target. Target dari seorang Arjuna abal-abal. Trik ini lumayan berhasil saat berkenalan dengan Mercy.
>Yaah.., kelamaan Bond. Mercy keburu balik tuh..!< Made mengingatkan tentang gadis yang pernah ia kenalkan pada Bon-Bon, sahabat Sang Pacar.
Sebenarnya Bon-Bon tak begitu peduli comblangan Made. Cukup sebatas tak meninggalkan kesan buruk saja pada Mercy. Ia memang gadis baik dan menarik. Namun, fokus Bon-Bon saat ini adalah Ubud. Setelah itu Ubud, Ubud lagi dan kemudian Uluwatu.
"What a beautiful lake. Cantik sekali... oh, my God!" Paris terkesima keindahan danau tiga warna, Danau Kelimutu. Kosa kata bahasanya pun makin lengkap. Paris merasa senang mempelajari Bahasa Indonesia. Entah mengapa, lidahnya terasa cocok dan nyaman mengucapkan kata-kata baru. Ia hanya sedikit bermasalah di intonasi. Rini ikut menikmati kenyamanan Sang Sahabat.
Mereka tiba di kawasan Danau Kelimutu tepat tengah hari. Hanya beberapa turis asing nampak di sekitar danau. Paris masih terpaku, bagaimana bisa ketiga danau itu memiliki warna berbeda? Ditambah lagi ketiga danau itu pada saat tertentu juga berubah warna.
"It's amazing..!" Paris bergumam dalam hati.
"Hey, Paris.. come here..!! Look at this, coba kamu lihat. Bagus, kan..??" Rini menunjuk papan pengumuman yang luput dari perhatian mereka.
"Ayo, berdiri di sini. Saya akan foto kamu!" Paris dituntun Rini ke sisi papan pengumuman.
"Saya suka ini pesan, puisi..!"
"Puitis..!!" Rini membetulkan kata-kata Paris sambil tersenyum. Rini kagum pada semangat belajar Sang Sahabat. Mereka masih mengamati papan pengumuman.
Di sana tertulis pesan dalam tiga bahasa; Inggris, Indonesia dan bahasa daerah. Bunyi pesan itu:
"Jangan mengambil sesuatu kecuali gambar mae medi mai rewo ta menga gambar foto (Lio) dont take anything axcept picture (Inggris)"
"Jangan membunuh sesuatu kecuali waktu mae tau mata rewo ta menga nala/hibu (Lio) dont kill anything axcept time (Inggris)"
"Jangan meninggalkan sesuatu kecuali jejak mae welu tau rewo ta menga lae/ola (Lio) dont leave anything axcept step (Inggris)"
Cukup lama Rini dan Paris mengamati pesan ini. Mungkin mereka sedang berusaha melafalkannya dalam bahasa Lio yang cukup aneh di lidah mereka.
No comments:
Post a Comment